Cantik itu Awet, Manis itu Terkikis 

    Cantik itu Awet, Manis itu Terkikis 

    Cantik itu menurutku awet untuk dipertahankan, kawan hayal lenyap dalam peraduan.... 

    Sementara manis itu akan terkikis habis diminum penikmat kopi yang menyisakan hitamnya ampas kehidupan.... 

    Tengok saja kopi itu,  tersisa ampas pada gelas mungil ketika ku sruput sedari hangatnya kuku, kali ini gelas kaca mungil itu bergambar cangkir, tetapi bukan buat diteguk.... 

    Gambaran kecantikanmu kian awet lamanya hingga penghuni langit cemburu dibuatnya.... 

    Seedari tadi mata rentaku tak berkedip menatap binar bola matanya, sementara jari jemariku yang sedari tadi belum tuntas menuliskan kisah bidadari dari dunia maya.... 

    Tak bertatap mungkin juga tak berharap muluk setinggi gunung puncak jaya, tetapi apalah daya rautku malah lusuh dengan berita politik, berita sampah dengan segala permasalahannya ..... 

    Memang benar ya, bahwa cantik itu awet bagiku.... 

    Dan... 

    Memang manisnya terkikis habis, menyisakan ampas kepahitan hidup... 

    Aku hanya terperanga, berkhayal mencium cantiknya bidadari dunia maya... 

    Ah...tersadar, rupanya aku hanya bisa menulis saja, tak jagoan berkoar-koar diluaran sana...

    cantik manis
    Subhan Riyadi

    Subhan Riyadi

    Artikel Sebelumnya

    Jelang Hari Raya Idul Adha, Pemprov Sulsel...

    Artikel Berikutnya

    Tiga Tahun Vakum Karena Pandemi, Lomba Desa...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Aliansi Antar Kementerian Ciptakan Generasi Emas yang Siap Bersaing di Tingkat Global
    Penguatan Kesiapsiagaan Masyarakat Pangkep Melalui Sosialisasi Tanggap Bencana oleh Kodim 1421/Pangkep
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Mimpi Indah atau Nyata? Saatnya Tiga Kementerian Mulai Kolaborasi!

    Ikuti Kami