MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel merilis kondisi ekspor dan impor di Provinsi Sulawesi Selatan untuk periode November tahun 2021.
Dalam berita resmi statistik (BRS) 3 Januari 2021, menyebutkan bahwa, nilai ekspor Provinsi Sulawesi Selatan November 2021 sebesar US$ 135.60 Juta.
"Jika dibandingkan dengan tahun lalu di bulan yang sama, nilai ekspor mengalami kenaikan 21, 69% atau US$ 111, 43 juta pada November 2020 (yoy), " ujar Kepala BPS Sulsel, Suntono.
Ia merinci, bahwa lima kelompok komoditas utama yang diekspor Provinsi Sulawesi Selatan pada November 2021 adalah Nikel (61.12 %); Besi dan Baja (9.50 %); Biji-Bijian Berminyak (9.47%); Kakao/coklat (4.18%); serta Lak, Getah, dan Damar (3, 59 %).
"Sebagian besar Ekspor November 2021 ditujukan ke negara Jepang (64.55 %); Tiongkok (25.59 %); Malaysia (2, 29 %); Filipina (1.61 %); dan Timor Leste ( 1, 42 %), " sebutnya.
Untuk nilai impor Sulsel mengalami penurunan. "Nilai impor Provinsi Sulawesi Selatan pada November 2021 sebesar US$ 71.61 Juta, mengalami penurunan sebesar 34.45 % dibandingkan dengan impor Oktober 2021 sebesar US$ 109.25 Juta, " kata Suntono.
Adapun kelompok komoditas impor dengan nilai terbesar adalah Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (24.84 %); Gandum Ganduman (22.61 %); olahan makanan hewan (10.26 %); Mesin/Peralatan Listrik (8.41 %) serta Bahan Bakar Mineral (3.80 %). "Sebagian besar Impor didatangkan dari Tiongkok (31.24 %); Ukraina (15.67 %); Kanada (13.22 %); Rusia (9.51 %); dan Argentina (9, 19 %), " pungkasnya.
Dengan nilai ekspor dan impor tersebut, neraca perdagangan Sulawesi Selatan pada November 2021, mengalami surplus sebesar US$ 63.99 Juta.
"Tahun 2021 merupakan surplus tertinggi dalam neraca perdagangan barang, dimana dalam kurung waktu Januari sampai dengan November 2021, neraca perdagangan surplus hingga US$ 622, 89 juta. Bahkan dalam 8 tahun terakhir ini menjadi surplus tertinggi. Sementara di tahun 2020 neraca perdagangan juga mengalami surplus dengan total nilai US$ 399, 19 juta, " jelasnya.
Sementara itu, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, "Alhamdulillah, ekspor kita berada pada angka US$ 135.60 Juta atau setara dengan Rp1, 9 Triliun (kurs Rp14.200), " ujarnya.
"Tahun 2022 ini juga sebagai langkah menuju recovery dengan menggenjot ekspor kita. Hal ini akan berdampak pada perekonomian masyarakat dan pemerintah menuju pemulihan ekonomi, " tambahnya.(***)